Dalam
sepak bola, sebuah jersey memang akan menjadi bagian dari sejarah itu
sendiri. Kita akan mengenang ragam dan motif yang menempel di kostum
para pemain selama ia bertarung di lapangan untuk meraih kemenangan.
Maka dewasa ini sangat tidak sulit untuk kita temukan vintage jersey
yang dibuat ulang agar kita bisa mengingat prestasi sebuah tim. Bahkan
tak jarang pula motif-motif lama dimasukkan ke dalam jersey baru agar
bisa membangkitkan ingatan tersebut.
Sejujurnya,
cukup sulit untuk mencari tahu perkembangan jersey tim nasional
Indonesia. Rekam jejak persepakbolaan tanah air memang tidak selengkap
di negara-negara yang menghargai sejarah. Apalagi di Indonesia jersey
bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan sebelum memasuki abad ke-21.
Oleh
sebab dari itu, ada beberapa jersey disini yang saya pilih berdasarkan
seberapa penting turnamen yang diikuti kala itu. Tujuannya jelas agar
kita bisa mengenang apa yang telah dimulai oleh para pendahulu kita di
lapangan hijau.
1. Piala Dunia 1938
Sejujurnya, saya tidak pernah menganggap Indonesia pernah lolos ke Piala Dunia. Saya tidak ingin mengakui sebuah “prestasi” yang kita dapatkan tanpa usaha. Apalagi, kita berpartisipasi menggunakan nama Hindia Belanda.
Namun jelas ini adalah awal persepakbolaan Indonesia yang patut untuk kita kenang, sambil berharap suatu saat kita akan bermain disana dengan nama Indonesia di papan skor.
2. Asian Games 1970
Saya murni menyukai jersey ini karena lambang Garuda yang begitu besar di tengah jersey. Nampak terlalu indah menurut saya untuk sebuah jersey di tahun 1970.
3. Pra Piala Dunia 1986 (Away)
Salah satu kostum away terbaik dari Indonesia. Menggunakan Adidas sebagai apparel, three stripes yang tertempel dari bahu hingga ke lengan tampak serasi dengan V-neck. Perpaduan warna putih dan hijau pun terlihat sangat menarik.
4. Sea Games 1987
Adidas hanya melakukan sedikit perubahan pada jersey ini dengan jersey yang digunakan pada tahun 1986. Namun meski hanya memindahkan lambang Garuda ke dada kiri pemain, mengganti model kerah, dan menambah garis-garis melintang, seragam ini tetap enak untuk dipandang. Apalagi mereka berhasil meraih emas di Sea Games 1987.
5. Sea Games 1997
Meski hanya meraih medali perak di Sea Games 1997, tetap saja salah satu seragam paling nyentrik yang pernah dimiliki oleh timnas Indonesia ini tidak mudah untuk dilupakan.
6. Asian Cup 2004
Turnamen ini patut dikenang karena kita berhasil meraih kemenangan pertama di ajang Asian Cup berkat gol dari Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman. Jersey yang mereka kenakan juga sebenarnya tampak menarik dengan kehadiran garis-garis yang malang melintang seperti kita sedang membuat seragam untuk tim kita di Master League Winning Eleven. Cermat saya, satu-satunya hal yang membuat jersey ini mudah dilupakan adalah karena keberadaan lambang PSSI disana.
7. Asian Cup 2007
Saya
sebenarnya agak kurang paham sejak kapan jersey timnas menjadi sesuatu
yang berharga di mata orang Indonesia. Namun yang pasti, saya tidak akan
pernah melupakan apa yang terjadi di tahun 2004.
Bagi
saya, ini adalah awal kebangkitan sepak bola Indonesia dari hal
promosi. Saya masih ingat betul bagaimana billboard-billboard di daerah
Senayan diisi oleh wajah Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan Firman
Utina. Sungguh indah melihat mereka akhirnya mendapatkan jersey yang
pantas bagi sebuah tim nasional.
Hal
lain yang membuat jersey yang motifnya cenderung terlalu sederhana ini
menjadi begitu berharga adalah karena di Asian Cup 2007, rakyat
Indonesia dari seluruh kalangan mulai “belajar” untuk mencintai timnas
mereka dan berani untuk datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Timnas sepakbola Indonesia meraih
kemenangan keduanya di ajang piala
Asia ketika mengalahkan Bahrain 2-1,
tim yang pernah menyingkirkan
Indonesia di even yang sama beberapa
tahun lalu. Di ajang ini pula, striker Elie
Aiboy mencetak gol indah ke gawang
Arab Saudi yang membuat publik
sepakbola nasional tersentak dan
membanjiri stadion utama. Sayang tim
yang kala itu di nahkodai pelatih asal
Bulgaria Ivan Kolev, gagal lolos ke
babak kedua, setelah dikalahkan tim
kuat Korea Selatan 1-0 di laga terakhir
kemenangan keduanya di ajang piala
Asia ketika mengalahkan Bahrain 2-1,
tim yang pernah menyingkirkan
Indonesia di even yang sama beberapa
tahun lalu. Di ajang ini pula, striker Elie
Aiboy mencetak gol indah ke gawang
Arab Saudi yang membuat publik
sepakbola nasional tersentak dan
membanjiri stadion utama. Sayang tim
yang kala itu di nahkodai pelatih asal
Bulgaria Ivan Kolev, gagal lolos ke
babak kedua, setelah dikalahkan tim
kuat Korea Selatan 1-0 di laga terakhir
8. AFF Cup 2010
Setelah naik turun persepakbolaan kita selepas Asian Cup 2007, Nike kembali sukses mencuri perhatian dengan promosi besar-besaran. Apparel tersebut melepas jersey yang nampak keren digunakan oleh para punggawa timnas.
Lambang Garuda yang “dikurung” oleh sebuah lingkaran, plus watermarknya yang menyelimuti hampir seluruh bagian depan jersey membuat seragam ini menjadi salah satu jersey terbaik yang pernah dimiliki timnas sepanjang masa.
9. AFF Cup 2012
Di tengah dualisme yang membuat rakyat Indonesia menjadi apatis (tentu saja sebelum akhirnya kita menang dari Singapore berkat gol indah Andik Vermansyah), launching seragam ini menjadi kurang terasa megah. Apalagi banyak kurator jersey yang menilai Nike sangat tidak kretif dengan hanya menjadikan motif ini sebagai template.
Namun bagi saya, keberadaan warna hijau di bagian lengan dan bawah jersey nampak serasi dengan warna merah yang ada. Apalagi ditambah tulisan “Bhinneka Tunggal Ika” di bagian dalamnya.
10. AFF Cup 2012 (Away)
Jersey away kita yang satu ini memang nampak terlalu sederhana. Namun kesederhanaan tersebutlah yang membuat seragam ini menjadi enak untuk dipandang. Garis vertikal berwarna hijau plus membiarkan lengan kanan tanpa motif semakin membuat jersey ini elegan dengan caranya sendiri.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar